Sebanyak 5.500 pesta jalanan akan diselenggarakan di seluruh Inggris untuk merayakan perkawinan Pangeran William dan Kate Middleton, Jumat (29/4/2011) depan, meski pernikahan keluarga kerajaan itu gagal membuat kegairahan warga lokal di London timur.
Permintaan izin bagi penutupan jalan untuk menyelenggarakan perayaan tradisional berbagai acara kenegaraan telah membanjiri dewan kotapraja di seluruh negeri tersebut.
Para pejabat mengatakan, Inggris selatan, yang lebih makmur, tampaknya lebih condong kepada kerajaan dibandingkan dengan wilayah utara, yang lebih miskin.
Local Government Association (LGA) menyatakan, banyak dewan kotapraja telah kebanjiran permintaan untuk penyelenggaraan pesta. Jalan-jalan sudah dibuat cantik dengan spanduk dan bendera, sedangkan warga setempat memasang meja lipat di jalan untuk berbagi makanan dan minuman.
Namun, pemerintah wilayah di London timur, Barking, dan Dagenham, daerah kelas pekerja dengan beragam kelas sosial ekonomi dan tempat tinggal banyak orang yang lebih miskin serta keturunan pendatang, belum menerima satu permintaan pun.
"Ada sedikit kegiatan yang berlangsung seperti pesta di balai masyarakat, tapi kami belum menerima permintaan untuk menutup jalan," kata juru bicara dewan kotapraja.
"Kami juga tak menawarkan dana untuk membantu penyelenggaraan pesta perkawinan keluarga kerajaan. Itu mungkin salah satu alasan," kata juru bicara tersebut kepada Reuters.
Secara keseluruhan, akan ada 800 pesta, sedangkan di wilayah Inggris tenggara, Surrey, Hertfordshire, dan Kent, yang berada di sekitar London, juga telah menerima ratusan permintaan.
Jumlah tersebut menunjukkan lebih sedikit antusiasme bagi masyarakat untuk berkumpul di luar kota besar utama di Inggris utara.
"Saya kira cukup adil untuk mengatakan wilayah selatan lebih royalis, dan ada lebih banyak permintaan penutupan jalan dibandingkan dengan wilayah utara," kata juru bicara LGA.
"Kenapa begitu? Kami tak tahu."
Meskipun Ratu Elizabeth, nenek William, tetap populer setelah 59 tahun naik takhta, kaum royalis Inggris nyaris tak merayakan apa pun selama dua dasawarsa. Keluarga kerajaan lebih sering melahirkan berita perceraian, kematian, dan skandal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar